Jumat, 09 Desember 2011

SUARA HATI ANAK YATIM


SUARA HATI ANAK YATIM 
 
Hidup tanpa seorang ayah
Bagai kapal tanpa nakhoda
Terseok ke kiri dan ke kanan
Kadang menabrak batu karang
Hidup kujalani bersama seorang ibu
Berkeluh kesah hanya pada ibu
Tak ada tempat mengadu
Bila teman selalu mengganggu
Hari demi hari terasa berat kulalui
Menyongsong hari esok yang tak pasti
Tapi ini yang harus kujalani
Aku harus tabah menghadapi
Bekerja keras itu takdirku
Mengumpulkan rupiah demi rupiah
Itu tugasku
Agar aku dapat membantu ibu
Mencari nafkah tuk dapat bertahan hidup
Aku yakin suatu hari nanti
Tuhan akan mengabulkan cita-citaku
Demi sang ibu kan kulalui hidupku
Karena kutahu Tuhan bersamaku

AKU DAN IBU


AKU DAN IBU


Dimanakah perangkapku?
Aku tidak mempunyai perangkap apa pun
Di pulpen ini
Apakah kamu pernah dibenci atau dibedakan?
Aku pernah
Aku telah diprotes dan dibedakan
Ambil tanda dari sajak jahatku, lihatlah waktu
Sakit seperti pikiran kotor anak-anak yang tertinggal
Semua emosi keributan ini mengalir seperti ledakkan samudra
Watak berkembang dari orang tua telah meledakkan aku Dan terus berlanjut
Tidak mengambil apa-apa dari siapa pun yang telah
Memberikan aku neraka
Selama aku bernapas
Teruskan bertengkar di pagi hari
Dan menjaga nama di malam hari
“ Biarkan dia dengan rasa asamnya cuka di mulut dia”
Lihat! Dia bisa menggerakkanku, tapi dia tidak akan pernah
Bisa membayangkanku
Lihat aku sekarang
Aku sudah membuatmu muak terhadapku, benarkah ibu?
Aku telah membuatmu menjadi tidak wajar, benarkah ibu?
Maafkan aku ibu!
Aku tidak pernah bermaksud menyakitimu
Aku tidak pernah bermaksud membuatmu menangis
Maafkan aku ibu

DI MALAM ITU


DI MALAM ITU

Pedihnya kuingat malam itu
Kita duduk berdua di pangkuan malam
Kulihat senyum yang sempurna padamu
Saat kau ingin selalu disampingku
Namun akhirnya, kenyataan yang bicara
Saat bahagia menghiasimu malam itu
Dimana malam melindungi cinta kita
Saat bulan bintang menemani dan bersaksi
Saat itu pula aku harus berkata “ Aku harus pergi “
Walau pun berat bebanku, namun waktu harus bicara
Waktu kan membawaku kembali padamu
Disaat bintang menghiasi malam, seperti saat dimana kita terpisah.

TRAUMA


TRAUMA

Mataku terbangun dari kabut biru
Indah wajah itu sejukkan hatiku
Senyumnya kuatkan rentang nadiku
Siapa? Siapa dia?
Ah tak mungkin itu terjadi lagi
Persetan dengan cinta
Apa itu cinta? Apa?
Munafik!!! Topeng semuanya!
Berlenggang pinggang gemerlap kota
Cinta yang agung bertumpuk sampah
Ughh bosan….bosan
Cinta berulang tak kunjung berpulang!

AKU DAN PANTAI


AKU DAN PANTAI

Aku adalah ombak
Aku dan pantai adalah sepasang sahabat
Angin menyatukan dan memisahkan kami
Aku datang dari atas temaram
Untuk menghamburkan perak buihku
Dengan emas pasirnya
Kusejukkan jiwa yang membara
Dengan kelembabanku
Menjelang fajar kusambut semangat jiwa sahabatku
Disenja hari kusambut kerinduan
Saat ia memelukku
Dan ia berkata kaulah sahabat sejatiku